Tuesday 10 September 2013

Wanita lebih suka terlihat cantik atau terlihat pintar?


Pertanyaan ini tiba-tiba dilontarkan oleh seorag Dosen yang mengajar matakuliah Sistem Pertanian Berkelanjutan. Kadang kalau diingat suka tertawa sendiri karena saat itu aku nggak bisa jawab dengan spontan karena aku suka dilihat cantik dan pintar. Namun dosen itu seakan menunggu jawaban dengan cepat sehingga ketika ditanya, “Siapa yang lebih suka terlihat cantik?” teman-temanku sudah mengacungkan tangan sedangkan aku masih bingung lalu berusaha berpikir dengan cepat dan 5 detik kemudian ikut mengacungkan tangan. Tiba-tiba dosen itu bertanya padaku “ya kamu, apa alasanmu?”. Saat itu aku spontan kaget namun masih sanggup mengendalikan diri dan menjawab “Karena seorang suami lebih bahagia jika istrinya cantik.” ya begitulah jawabanku. Dosen itu pun berkata “Itulah wanita pada umumnya, bagi mereka pernikahan adalah akhir dari tujuan hidup mereka. Entah bagaimanapun mereka menempuh pendidikan yang tinggi, mereka akan tetap mengikuti suami kemanapun suaminya pergi. Kamu berpendapat dan pendapatmu tidak salah karena kamu punya alasan”. Saat itu aku diacungi jempol oleh dosen yang termasuk dalam daftar dosen terkiler di Fakultas Pertanian, UNEJ. Sebenarnya ia ingin memberi sebuah pelajaran bahwa kita jangan pernah takut berpendapat karena pendapat tak pernah salah asalkan kita punya alasan untuk mempertahankannya. Namun aku masih memikirkan pertanyaan itu sampai di rumah. Rasanya jawaban spontanku itu masih menuai kontroversi dalam pikiranku sendiri. Saat aku benar-benar memikirkannya tiba-tiba terbersit sebuah jawaban bahwa aku lebih suka terlihat pintar di luar namun lebih suka terlihat cantik bahkan lebih cantik dari seluruh wanita di dunia ini untuk suamiku. Karena rasanya kalau terlihat cantik di luar, ibarat berlian indah nan langka pasti banyak peminatnya. Jika aku hanya terlihat pintar tentu orang akan segan dan menghormatiku. Namun jika suamiku bahagia karena aku adalah wanita tercantik baginya maka aku membuka jalan surga bagiku dan baginya juga bagi keluargaku kelak. Begitulah jawabanku pada akhirnya. Semoga menginspirasi J

Jember

10 Sempember 2013