Happy Jumuah!
Sudah lama tidak men-share pikiran di sosial media J
Karena menulis itu butuh survey (sebab jadi konsumsi publik)
Walaupun tulisan ini bukan milik artikel koran atau majalah
tapi paling tidak isinya tidak abal-abal atau hanya sekedar opini tanpa survey
apapun ;)
Hope you enjoy it!
Kali ini ingin men-share pikiran yang sudah lama
terpikirkan. Namun, belum menemukan waktu yang tepat. Semoga ini adalah waktu
yang tepat (disela-sela mengerjakan skripsi karena tuntutan pertanyaan kapan
lulus :D). Kali ini, aku ingin sedikit membahas tentang “Muslimah Labelling”.
Apa yang ada dipikiran kita ketika kita menyebut kata muslimah? Buatku Muslimah
itu menggambarkan seorang wanita muslim yang lemah lembut, alim, dan berhijab.
Saat ini hijab sangat tren di kalangan wanita muslim. Namun,
benarkah mereka yang sudah ikut tren hijab terkini adalah muslimah sejati? Mari
kita mulai tulisan ini dengan sejarah Hijab di Indonesia J
Perkembangan Hijab di
Indonesia
Dulu kala, di tahun 80-an jarang sekali menemukan wanita
berhijab. Berdasarkan penuturan salah satu dosenku, di jaman itu berhijab masih
di larang di area kampus. Mereka yang berhijab sangat sulit mendapatkan ijin
kuliah dengan berhijab. Dosenku (laki-laki) sangat paham bagaimana sulitnya
berhijab di area kampus karena ia jatuh cinta pada satu-satunya mahasiswi yang
berhijab saat itu, yang kini telah menjadi istrinya. Menurut penuturan beliau,
mahasiswi itu hampir dikeluarkan dari kampus karena hijab.
Ternyata larangan berhijab itu memang pernah ada di tahun
70-80an. Saat itu Depdikbud mengeluarkan peraturan untuk melarang semua siswi
muslim mengenakan jilbab ke sekolah. Bahkan ada ancaman dari pihak sekolah
untuk mengeluarkan siswi yang berhijab, namun siswi yang berhijab menerima jika
ia dikeluarkan asalkan ada surat tertulis yang menyatakan bahwa ia dikeluarkan
dari sekolah karena berhijab. Namun sepertinya sekolah tidak berani
mengeluarkan surat pernyataan seperti itu. Akhirnya, penggunaan hijab
dibolehkan hingga saat ini.
Di tahun 90-an, hijab masih jarang digunakan wanita muslim. Penampilan
wanita muslim berhijab hanya di hari raya besar seperti Idul Fitri, Idul Adha,
saat ada pengajian, dan kegiatan keagamaan lainnya. Hijab bukan menjadi pakaian
sehari-hari.
Di tahun 2000an, hijab mulai banyak digunakan siswa-siswi
sekolah. Bahkan saat ini jarang menemui wanita yang tidak berhijab. Namun, bila
di era 70-80an wanita muslim yang berhijab adalah mereka yang benar-benar paham
arti hijab, benar-benar paham arti agama, menjadi aktivis dakwah, dan seseorang
muslimah sejati, di era 2000an ini hanya sebagian kecil dari sekian banyaknya
muslimah yang demikian.
Hijab telah menjadi
fashion
Tidak dapat dipungkiri, hijab telah menjadi fashion wanita
muslimah masa kini. Apalagi sejak artis Lira Virna hijrah dan menggunakan hijab
syar’i, penampilannya nampak semakin anggun dan alim. Selain Lira Virna, banyak
publik figur lain yang akhirnya memutuskan berhijab contohnya Saskia Sungkar,
Shireen Sungkar, Dewi Sandra, Caludia Shintya Bella, dsb. Banyaknya artis yang
menggunakan hijab tentu menginspirasi masyarakat terutama muslimah untuk
berhijrah. Fashion hijab yang digunakan para artis juga sangat menarik dan
menginspirasi para produsen hijab (baik baju, kerudung, maupun asesories
lainnya). Hijab yang dulu tidak memiliki model yang unik dan berwarna-warni
kini telah berubah 180 derajat. Paradigma masyarakat tentang wanita berhijab di
era 80an dan era 2000an juga berbeda. Jika wanita berhijab di era 70-80an
dianggap asing dan tidak modis, aaat ini wanita berhijab adalah pandangan yang
biasa dan modis. Hijab termodis saat ini adalah gamis-gamis yang syar’i dan
sangat mudah kita jumpai di pusat perbelanjaan.
Hasil Penelitian
Tentang Fashion Hijab Artis Mempengaruhi Fashion Hijab Wanita Muslimah dan
Hasil Penelitian bahwa Salah Satu Tujuan Berhijab di Kalangan Mahasiswi adalah
untuk dapat Terlihat Cantik
Popularitas Jilbab
Selebritis Di Kalangan Mahasiswi (Studi pada mahasiswi Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)
Berdasarkan hasil penelitian Kurniawati (2014), bahwa
terdapat peran penting media massa baik media cetak atau media massa yang lain
telah memberikan pengaruh kepada para mahasiswi. Pengaruh tersebut berupa tata
cara mereka menggunakan jilbab seperti artis televisi atau yang terpampang di
media massa. Proses menjadikan artis sebagai trendsetter dalam berjilbab oleh
media, menjadikan mahasiswi UMY mengikutiya dan diterima sebagai gaya hidup.
Selain itu,dampak lain adalah munculnya konsumerisme karena adanya selebritis
yang menjadi model atas jilbab tertentu.sehingga menjadi daya tarik bagi
mahasisiwi.
Tindakan Sosial Dalam
Memakai Jilbab Dikalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik
Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang
Dari pengamatan yang telah dilakukan dalam penelitian ini
(Nurpadilah, 2013), dalam pemakaian jilbab mahasiswa memiliki tujuan-tujuan
yang ingin dicapai. Tujuan yang dimaksud seperti ingin tampil cantik yaitu
mengikuti perkembangan fhasion, dalam hal ini adalah jilbab yang saat ini
banyak dipakai oleh masyarakat secara umum yang memiliki banyak variasi agar
terlihat cantik dan gaya serta mahasiswa ingin menepati janji yaitu memiliki
niat akan memakai jilbab jika tujuan lainnya tercapai seperti lulus sekolah
atau mendapatkan nilai yang baik.
Hijab beralih fungsi?
Wanita ataupun pria tentu menyukai fashion dengan trend
terbaru. Di era 2000an ini hijab ternyata menjadi fashion yang sangat populer
di kalangan muslimah. Wanita muslim yang benar-benar memahami agama atau wanita
muslim yang menyukai fashion, semua tidak ketinggalan dalam menggunakan hijab.
Namun sebagian kalangan tetap menilai ini positif karena mereka menganggap
setidaknya wanita muslimah telah melaksanakan kewajibannya sebagi muslim untuk
menutup aurat.
Namun, bagaimana jika
suatu hari nanti Hijab tidak menjadi tren lagi?
Jika suatu hari nanti hijab tidak lagi menjadi tren fashion,
akankah orang-orang yang telah memutuskan berhijrah mengenakan hijab akan tetap
mempertahankan hijabnya walaupun niat yang ada di hatinya untuk berhijab bukan
karena lilahitaala namun karena fashion semata? Apabila suatu hari nanti
kalangan artis yang populer adalah yang bukan mengenakan hijab syar’i lagi,
sehingga tren fashion berubah, hijab bukan menjadi trend fashion lagi sehingga
produksi hijab-hijab terbaru menurun dan digantikan dengan tren lain, akankah
orang-orang tersebut tetap setia pada hijabnya?
Reminder
Banyak wanita muslimah yang paham tentang kewajiban
berhijab. Namun, sedikit yang paham, bahwa agama diturunkan bukan semata-mata
hanya agar wanita muslim berhijab. Nabi Muhammad saw bersabda “Sesungguhnya aku hanya diutus untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia”. Muslimah bukan hanya sekedar mereka yang
menutup auratnya, bukan hanya sekdar berhijab saja (apalagi dengan niatan
berhijab untuk mengikuti fashion) namun muslimah adalah mereka yang juga
menjaga kehormatannya dengan menjaga pikirannya, hatinya, dan perilakunya. Muslimah
itu cantik lahir batin J
Muslimah Labelling By
Rani Susanti 0.36 15 Januari 2016
Daftar Pustaka
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=66923
http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/JURNAL-Nurpadillah-080569201003-sosiologi-2013.pdf
No comments:
Post a Comment