Tuesday 16 September 2014

Agriculture High Prospect “Tanaman Obat”

27, 28, 29 November 2013 adalah hari yang lumayan bersejarah karena hari ini aku mengikuti Field Trip Mata kuliah Penerapan Sistem Pertanian Berkelanjutan dan Pengelolaan Limbah Pertanian di Solo dan Yogyakarta. Sebagai mahasiswa pertanian, aku harus mengikuti Field Trip ini. Walaupun harus ada biaya yang dikeluarkan untuk perjalanan Kuliah Lapang ini, tapi itu tidak menjadi masalah bagiku. Field Trip adalah bagian dari ilmu yang tidak bisa dipisahkan dari dunia pertanian karena Field Trip bertujuan untuk menyaksikan kegiatan pertanian (sesuai dengan mata kuliah) yang telah diterapkan di lapang. Bahkan jika ada Field Trip lagi semester depan aku mau-mau saja mengikutinya (mungkin karena bukan uang sendiri tapi masih minta ke orang tua hehe) tapi ini adalah Field Trip terakhirku di masa studiku ini. Ada kekecewaan tapi tidak masalah kapan-kapan bisa Field Trip sendiri.
Well, aku akan menceritakan tentang kunjunganku dan kawan-kawan di tempat pertama. Tempat pertama yang kami datangi adalah Tawang Mangu. Kalau di peta letak Tawang Mangu seperti ini

Foto Dari Google Maps
Tawang Mangu (warna merah) berada di Kawasan Gunung Lawu
Perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah


Tempat yang kami kunjungi di Tawang Mangu adalah Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Obat Dan Obat Tradisional (BP2PTOOT). Nama tempat yang cukup panjang sekali. Di tempat ini kami disambut dengan udara yang sejuk. Maklum Tawang Mangu terletak di dataran tinggi 1200 mdpl. Pemandangan dari Tawang Mangu mengingatkanku dengan Ruteng. Ruteng memang indah :) .
Rosella Untuk Obat darah Tinggi
   

 
Seledri Untuk Obat Darah Tinggi
Jahe Merah Untuk Menambah
Nafsu Makan














Berbicara tentang udara yang sejuk, ternyata BP2PTOOT ini memang cocok diletakkan di sini karena sebagian tanaman obat-obatan berasal dari negara sub tropik sehingga menjadi tempat yang memungkinkan untuk introduksi tanaman obat-obatan tersebut. Di awal kunjungan, kami ditempatkan si sebuah aula kecil dan diberikan penjelasan tentang sejarah BP2PTOOT oleh Ibu yang aku lupa namanya namun sangat ramah itu. BP2PTOOT ternyata milik Nasional yang sudah diresmikan Menteri Kesehatan. Sedikit cerita tempat ini ternyata sudah ada sejak 1948. Cukup lama.
Tapi yang membuat aku terkesan, dulu aku ingin sekali menjadi dokter herbal. Dan di BP2PTOOT rupanya ada klinik herbal yang setiap harinya melayani 200 orang pasien. Dulu aku tidak bisa mengambil pendidikan dokter herbal karena tidak ada jurusan itu.
Berbicara tentang khasiat, tanaman obat jauh lebih berkhasiat daripada obat-obatan kimia. Tidak percaya? Bisa dibuktikan dengan pengobatan cina yang masih menggunakan tanaman obat dan tetap diakui keampuhannya hingga saat ini. Dalam mata kuliah PSPB, aku juga pernah presentasi dan mengatakan bahwa kita bisa mengembangkan pertanian di Indonesia dalam aspek kesehatan. Ternyata pengembangan ini sudah dilakukan oleh BP2PTOOT yang baru aku ketahui setelah mengikuti Field Trip ini. Namun, tanaman obat bukan komoditi yang diutamakan di bidang pertanian sehingga BP2PTOOT harus membudidayakannya sendiri tanpa melalui Departemen Pertanian. Mereka harus membina sendiri petani-petani yang mau menanam tanaman obat kemudian baru mengolahnya lagi menjadi obat tradisional.
Aku dan kawan-kawan juga di ajak berkeliling di BP2PTOOT ini. Taman tanaman obat di BP2PTOOT diberi nama Etalase Tanaman Obat. Etalase Tanaman Obat benar-benar tertata dengan rapi. Ada penjelasan tentang nama tanaman serta khasiat bagian tanaman untuk kesehatan. Kami juga dipandu oleh Bapak pegawai BP2PTOOT yang ramah.
Akhir kunjungan di tempat ini aku dapat menyimpulkan bahwa pertanian itu sangat luas sekali. Salah satu prospek yang sangat besar dan belum banyak didalami oleh orang-orang adalah budidaya tanaman obat. Apalagi saat ini akan ada pengobatan herbal di setiap puskesmas. Dan di Klinik BP2PTOOT ini selalu mebutuhkan 200 kg jahe per minggunya. Berminat jadi suplier?



Next Writing
Kunjungan Wisata (Grojogan Sewu)
Kunjungan Terdahsyat “Proud to be Farmer” at Joglo Tani

Kunjungan Green Valley “Perusahaan dengan Zero Waste”

Monday 15 September 2014

Prolog Part Two

Aku ingin terus menulis
Menulis setiap impian yang aku punya
Karena bisa saja impian-impian itu terlupakan sebelum sempat diwujudkan
Karena itu aku menulis, semuanya, apapun itu
Mungkin dengan tulisan di dinding maya ini aku bisa menggantungkan semua impianku
Layaknya seperti sebuah dinding kamar yang menjadi tempat menggantungkan harapan-harapan yang terbingkai dengan indah

Kalau aku lelah, kesal, dan marah
Semoga aku merasa lebih baik setelah membaca tulisan-tulisanku di dinding ini
Kalau aku rindu pada keindahan
Semoga impianku ini bisa melegakan setiap kerinduan
Kalau aku merasa gundah
Semoga aku merasa nyaman dengan membaca tulisan-tulisan ini

Sebenarnya aku tidak pandai menulis
Menulis yang indah adalah yang mengalir seperti air
Jernih, beralur, dan sejuk
Mungkin tulisanku tidak seperti itu
Tapi biarlah, aku tetap suka menuli

http://muthisuju.wordpress.com