"Apapun yang kau lakukan, kau merasa seolah-olah dunia
sedang memberi sorotannya padamu, dimana hal yang baik akan memberi
pujian, sedangkan yang tidak baik akan memberi hujatan. Apapun yang
terjadi, hal yang benar yang harus diperjuangkan, bukan karena kau ingin
membela yang benar atau menjadi yang benar, itu karena kau takut
mendapatkan penghakiman sehingga hanya ingin melakukan kebenaran."
Kali ini aku ingin membahas sebuah penyakit psikologiku yang aku beri nama Pobhia People Judge. Apakah ini berbahaya? :) Penyakit ini nggak berbahaya untuk orang lain kok tapi berbahaya untuk penderitanya sendiri. Apa anda salah satu penderitanya? Semoga tidak ya. Namun jika mengalami hal yang sama, tidak ada salahnya membaca artikel ini sampai habis. Semoga bermanfaat :)
Phobia People judge
Kali ini aku ingin membahas sebuah penyakit psikologiku yang aku beri nama Pobhia People Judge. Apakah ini berbahaya? :) Penyakit ini nggak berbahaya untuk orang lain kok tapi berbahaya untuk penderitanya sendiri. Apa anda salah satu penderitanya? Semoga tidak ya. Namun jika mengalami hal yang sama, tidak ada salahnya membaca artikel ini sampai habis. Semoga bermanfaat :)
Phobia People judge
Phobia people judge adalah penyakit psikologi yang tidak
dibahas di dalam ilmu psikologi saat ini. Mungkin lebih tepatnya aku belum menemukan pembahasan masalah kejiwaan ini di psikologi. Bisa jadi sudah dibahas namun dengan nama yang berbeda. Karena aku belum menemukannya maka aku memberi nama Phobia People Judge. Phobia memiliki arti takut dan frase kata "people judge" memiliki arti "penghakiman orang lain" sehingga jika digabungkan artinya adalah "takut akan penghakiman orang lain".
Phobia people judge adalah masalah kejiwaan yang sangat
besar buatku. Aku adalah penderitanya. Aku selalu terbayang dengan penilaian orang lain pada apa yang aku lakukan. Rasa tidak nyaman selalu muncul saat berinteraksi dengan orang lain karena aku selalu takut dengan penilaian buruk. Akibatnya, aku selalu ragu-ragu dalam bertindak atau mengambil keputusan. Bukan keragu-raguan biasa tapi benar-benar sangat ragu dalam setiap tindakan. Aku harus bilang apa, menjawab apa, memilih apa dsb.
Tertekan? Sangat. Aku selalu tertekan karena selalu berusaha melakukan segala tugasku dengan benar, bukan karena aku anak yang lurus, rajin, dan pintar, tapi mungkin lebih pada rasa takut akan penghakiman orang lain jika aku melakukan kesalahan. Saat itu, orang yang paling membuat iri adalah mereka yang tak begitu peduli pada penilaian orang lain. Santai menjalani hidup dan fun dengan apa adanya mereka dengan kata lain tidak memaksakan diri sepertiku. Kesannya hidupku mengenaskan sekali ya hehe tapi itu kenyataan.
Aku selalu berusaha agar semua tugas yang diberikan padaku sempurna sehingga tak ada celah bagi orang lain menghakimiku. Mengerjakan setiap tugas dengan baik itu tidak mudah. Itu sangat melelahkan. Tapi sedihnya, aku tidak tau caranya beristirahat dari penyakit itu. (Please dont cry! Cerita ini nggak sad ending hehe)
Aku tidak pernah menemukan orang yang seragu-ragu aku dalam bertindak. Sadar kalau aku berbeda, psikologiku tidak normal dalam hal ini, aku mulai mencari tentang penyakit-penyakit kejiwaan. Awalnya bahkan ingin ke psikiater tapi sepertinya tidak ada di kotaku. Namun, ada hal yang aku temukan yang merubah pandanganku. Bisa dibilang aku mulai terapi menghilangkan ketakutan pada Phobia People Judge sejak menemukan teori ini.
Teori Humanistic
Sedikit berat namun semoga tetap ringan dibaca :). Akhirnya aku menemukan sebuah teori psikologi yang bisa menjadi pencerah. Abaraham Maslow pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu kebutuhan psikis manusia adalah "penghargaan" berupa pujian, status, jabatan, kehormatan, reputasi dsb. So, dalam taraf ini wajar seseorang ingin mendapat pujian. Namun, bukan berarti aku menganggap aku normal setelah membaca ini. Menurutku, ketakutakan pada penilaian buruk orang lain dan hanya mengharap penilaian baik masihlah sebuah kesalahan karena sifatku yang ragu-ragu masih berlebihan, takut bertindak ini itu masih menghantui.
So, lanjutan pembahasan teori itu mencerahkan pikiranku lagi. Ada 5 tingkatan kebutuhan dasar manusia:
1. Kebutuhan fisiologis dasar : sandang, pangan, papan.
2. Kebutuhan akan rasa aman : merasa aman dari kejahatan, bencana alam, dsb
3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
4. Kebutuhan untuk dihargai
5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Tingkatan paling dasar adalah fisiologi dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Jika tingkatan 1 sudah terpenuhi maka tingkatan kedua sudah terpenuhi maka akan timbul kebutuhan yang ketiga. Jika kebutuhan ketiga sudah terpenuhi maka akan timbul kebutuhan keempat. Hingga kebutuhan yang tertinggi yaitu aktualisasi diri.
Tingkatan paling dasar adalah fisiologi dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Jika tingkatan 1 sudah terpenuhi maka tingkatan kedua sudah terpenuhi maka akan timbul kebutuhan yang ketiga. Jika kebutuhan ketiga sudah terpenuhi maka akan timbul kebutuhan keempat. Hingga kebutuhan yang tertinggi yaitu aktualisasi diri.
Jika menelaah diriku yang menderita Phobia People Judge, aku sangat menginginkan penilaian baik atau penghargaan dari orang lain, sehingga itu ada pada tingkatan ke-4. Dalam ilmu psikologi yang dijelaskan Abraham Maslow ini, wajar seseorang menginginkan penghargaan. Namun, tingkat kebutuhan manusia tertinggi dan lebih mulia daripada kebutuhan penghargaan yaitu tingkat aktualisasi diri. Pada tingkatan ini orang sudah mengabaikan penghargaan, semua hal yang dikerjakan akan dikerjakan sebaik-baiknya bukan untuk pujian tapi untuk kepuasan diri. Orang yang mencapai tingkatan ini terbiasa mengerjakan seuatu dengan baik, ia tidak mengutamakan penghargaan, ia sudah baik tanpa pujian, reputasi, dan yang lain dan inilah tingkatan yang belum bisa aku capai.
What must to do next?
Ternyata untuk menyembuhkan penyakit Phobia People Judgeku jawabannya ada pada tingkatan nomor 5 yaitu aktualisasi diri. Aktualisasi diri adalah upaya untuk memaksimalkan kemampuan yang dimiliki untuk mencapai hasil yang baik. Bedanya bukan untuk penghargaan namun kepuasan diri. Seseorang tidak perlu mengharap pujian atas apa yang dilakukan, tidak perlu takut dengan penghakiman, karena ia sudah yakin apa yang dilakukannya baik. Walaupun mendapat penghakiman buruk ia tidak akan tumbang, begitu pula jika ia mendapatkan penghakiman baik jiwanya tidak melayang, tetap low profile dan down to earth :)
Bila aku kaitkan dengan ajaran dalam agama Islam, maka apapun tugas yang diemban manusia seharusnya tidak diupayakan untuk mendapat penilaian yang baik dari manusia namun karena seorang muslim berupaya melakukan apapun di dunia ini dengan baik hanya untuk-Nya. Penderita Phobia People Judge perlu belajar mengabaikan penghakiman orang lain dan fokus pada bekerja dengan baik dengan ikhlas, tidak perlu memaksakan diri, dan tetap berserah pada-Nya.
Siapapun yang merasa menderita Phobia People Judge semoga kita cepat sembuh dari ketamakan pada pujian dunia :)
Terimakasih
Semoga bermanfaat ;)
Bila aku kaitkan dengan ajaran dalam agama Islam, maka apapun tugas yang diemban manusia seharusnya tidak diupayakan untuk mendapat penilaian yang baik dari manusia namun karena seorang muslim berupaya melakukan apapun di dunia ini dengan baik hanya untuk-Nya. Penderita Phobia People Judge perlu belajar mengabaikan penghakiman orang lain dan fokus pada bekerja dengan baik dengan ikhlas, tidak perlu memaksakan diri, dan tetap berserah pada-Nya.
Siapapun yang merasa menderita Phobia People Judge semoga kita cepat sembuh dari ketamakan pada pujian dunia :)
Terimakasih
Semoga bermanfaat ;)
No comments:
Post a Comment