Sunday, 6 October 2013

Halal

            Halal. Kalau mendengar kata ini pasti yang teringat adalah makanan padahal bukan hanya makanan yang harus halal ketika seorang muslim ingin mengonsumsinya. Alat kosmetik bukan makanan tapi ia barang untuk dikonsumsi oleh konsumen. Seorang muslim juga boleh menggunakan alat kosmetik asalkan Halal. So sebenarnya ada apa dengan Kehalalan tersebut? Mengapa ia begitu penting bagi umat muslim? Apakah di Indonesia semua produk makanannya Halal? Bagaimana jika kita keluar negeri? Apakah tersedia produk halal? Bahkan ada yang memprediksi pada tahun 2050 Benua Eropa akan menjadi benua dengan penduduk muslim terbesar di dunia, so Industri Pangan Halal memiliki prospek yang cerah kah?
            Kali ini aku ingin membagi pengalaman mengikuti sebuah Seminar Nasional “Kehalalan Pangan Menuju Indonesia Sejahtera”. Seminar ini diadakan oleh fakultas tetangga yaitu UKKI (unit kegiatan kerohanian Islam) Fakultas Teknologi Pertanian. Seminar ini membuka pikiran lebih jauh tentang pentingnya barang konsumsi Halal.
            Selama ini, jujur aku tidak pernah melihat tulisan Halal di setiap produk yang aku beli. Aku pikir kita negara Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, tidak mungkin ada penyelewangan seperti itu. Yah pendapat ini benar-benar salah 100%. Bahkan kejadian Ajinomoto yang sudah bersertifikat Halal ternyata setelah ditelusuri dalam proses pembuatannya menggunakan bakteri yang bernaman Bacto-soytone. Proses pembiakan bakteri menggunakan Bacto-soytone ini ternyata berasal dari porcine. Porcine (babi) itulah yang dinyatakan haram oleh MUI walupun pada hasil akhirnya Ajinomoto tidak mengandung unsur Porcine (Tempo, 2001). Selain itu ternyata ada beberapa restoran yang tidak memiliki tulisan Halal di kemasannya yang telah dilaporkan MUI yaitu J-Co Donuts, Bread Talk Roti, Roti Boy, Papa Rons Pizza, Izzi Pizza, Baskin ‘n Robbins, Richeese Keju, Coffee Bean, Dapur Coklat, Starbucks Coffee, juga Solaria, Hanamasa, Rice Bowl, Ded Bean, dan Burger King.









          
            Hal lain yang aku pelajari dari seminar ini adalah bahwa makanan seorang muslim bukan hanya halal tapi juga Toyyib yaitu Baik (keamanan, kesehatan, nutrisi, kebersihan). Sayuran/buah-buahan yang segar menjadi tidak thoyib, bila teknik budidayanya banyak menggunakan pestisida, herbisida, fungisida dan yang lainnya, sehingga bahan-bahan kimia ini masuk ke akar, batang, daun, dan buah.   Minuman warna-warni menyegarkan, tetapi jika pewarnanya bukan “food grade” maka tidak thoyib bagi tubuh kita, karena kanker mengancam di kemudian hari. Begitulah isi paparan dari Pak Bagyo salah satu pemateri dalam seminar ini. 
            So para pembaca jika anda muslim jangan lupa melihat tanda halal di kemasan produk yang akan kita beli dan jangan lupa berhati-hati apakah produk tersebut Toyyib atau tidak. Tapi ini masih kesimpulan 1 pemateri (Pak Ahmad Subgyo). Sekarang adalah pemaparan materi dari pemateri lainnya Bu Khairun Nisa (Sejujurnya Bu Khairun Nisa lebih dulu memberikan materi namun di tulisan ini aku balik supaya lebih berurutan). Bu Khairrun Nisa ini ternyata aktivis untuk memperjuangkan Sistem ekonomi Islam. 


Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa saat ini terjadi krisis perekonomian di Amerika serikat. Padahal dia negara adidaya. Inilah mengapa kata Bu Khoirun Nisa percaya dan yakin bahwa sistem ekonomi Islam pantas untuk menjadi sistem ekonomi Indonesia karena kita tidak bisa mencontoh sistem ekonomi barat. So, apa ya hubungannya sama kehalalan pangan? Ternyata ada sebuah prediksi bahwa pada tahun 2050 Benua Eropa akan menjadi Benua dengan penduduk muslim terbesar di dunia.Keberadaan umat muslim tentu akan meningkatkan permintaan makanan halal.

Slide Bu Nisa













 


Di Jepang

 




dan di Amerika Serikat ada sebuah situs yang memberikan informasi tentang makanan-makanan di kota yang kita tinggali dan bahkan ada yang siap antar


Korea


Semoga informasi ini bisa menjadikan kita menjadi muslim yang mulia, sebab makanan yang halal akan memberi dampak yang positif pada kita
Special Thanks To
Seminar Nasional "Kehalalan Pangan Menuju Indonesia Sejahtera" by UKKI Kosinusteta FTP UNEJ
Bu Khairun Nisa
Pak Ahmad Subagyo



No comments:

Post a Comment