Halal.
Kalau mendengar kata ini pasti yang teringat adalah makanan padahal bukan hanya
makanan yang harus halal ketika seorang muslim ingin mengonsumsinya. Alat
kosmetik bukan makanan tapi ia barang untuk dikonsumsi oleh konsumen. Seorang muslim
juga boleh menggunakan alat kosmetik asalkan Halal. So sebenarnya ada apa
dengan Kehalalan tersebut? Mengapa ia begitu penting bagi umat muslim? Apakah
di Indonesia semua produk makanannya Halal? Bagaimana jika kita keluar negeri? Apakah
tersedia produk halal? Bahkan ada yang memprediksi pada tahun 2050 Benua Eropa
akan menjadi benua dengan penduduk muslim terbesar di dunia, so Industri Pangan
Halal memiliki prospek yang cerah kah?
Kali
ini aku ingin membagi pengalaman mengikuti sebuah Seminar Nasional “Kehalalan
Pangan Menuju Indonesia Sejahtera”. Seminar ini diadakan oleh fakultas tetangga
yaitu UKKI (unit kegiatan kerohanian Islam) Fakultas Teknologi Pertanian. Seminar
ini membuka pikiran lebih jauh tentang pentingnya barang konsumsi Halal.
Selama
ini, jujur aku tidak pernah melihat tulisan Halal di setiap produk yang aku
beli. Aku pikir kita negara Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama
Islam, tidak mungkin ada penyelewangan seperti itu. Yah pendapat ini benar-benar
salah 100%. Bahkan kejadian Ajinomoto yang sudah bersertifikat Halal ternyata
setelah ditelusuri dalam proses pembuatannya menggunakan bakteri yang bernaman Bacto-soytone. Proses pembiakan bakteri
menggunakan Bacto-soytone ini ternyata
berasal dari porcine. Porcine (babi) itulah yang dinyatakan haram oleh MUI
walupun pada hasil akhirnya Ajinomoto tidak mengandung unsur Porcine (Tempo,
2001). Selain itu ternyata ada beberapa restoran yang tidak memiliki tulisan
Halal di kemasannya yang telah dilaporkan MUI yaitu J-Co Donuts, Bread Talk Roti, Roti
Boy, Papa Rons Pizza, Izzi Pizza, Baskin ‘n Robbins, Richeese Keju, Coffee
Bean, Dapur Coklat, Starbucks Coffee, juga Solaria, Hanamasa, Rice Bowl, Ded
Bean, dan Burger King.
Hal lain
yang aku pelajari dari seminar ini adalah bahwa makanan seorang muslim bukan
hanya halal tapi juga Toyyib yaitu Baik (keamanan, kesehatan, nutrisi,
kebersihan). Sayuran/buah-buahan yang segar menjadi tidak
thoyib, bila teknik budidayanya banyak menggunakan pestisida, herbisida,
fungisida dan yang lainnya, sehingga bahan-bahan kimia ini masuk ke akar,
batang, daun, dan buah. Minuman warna-warni menyegarkan, tetapi jika
pewarnanya bukan “food grade” maka tidak thoyib bagi tubuh kita, karena kanker
mengancam di kemudian hari. Begitulah isi paparan dari Pak Bagyo salah satu
pemateri dalam seminar ini.
So
para pembaca jika anda muslim jangan lupa melihat tanda halal di kemasan produk
yang akan kita beli dan jangan lupa berhati-hati apakah produk tersebut Toyyib
atau tidak. Tapi ini masih kesimpulan 1 pemateri (Pak Ahmad Subgyo). Sekarang adalah
pemaparan materi dari pemateri lainnya Bu Khairun Nisa (Sejujurnya Bu Khairun
Nisa lebih dulu memberikan materi namun di tulisan ini aku balik supaya lebih
berurutan). Bu Khairrun Nisa ini ternyata aktivis untuk memperjuangkan Sistem
ekonomi Islam.
Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa saat ini terjadi krisis perekonomian
di Amerika serikat. Padahal dia negara adidaya. Inilah mengapa
kata Bu Khoirun Nisa percaya dan yakin bahwa sistem ekonomi Islam pantas untuk
menjadi sistem ekonomi Indonesia karena kita tidak bisa mencontoh sistem
ekonomi barat. So, apa ya hubungannya sama kehalalan pangan? Ternyata ada
sebuah prediksi bahwa pada tahun 2050 Benua Eropa akan menjadi Benua dengan
penduduk muslim terbesar di dunia.Keberadaan umat muslim tentu akan meningkatkan permintaan makanan halal.
Slide Bu Nisa
Di Jepang
dan di Amerika Serikat ada sebuah situs yang memberikan
informasi tentang makanan-makanan di kota yang kita tinggali dan bahkan ada
yang siap antar
Korea
Semoga informasi ini bisa menjadikan kita menjadi muslim yang mulia, sebab makanan yang halal akan memberi dampak yang positif pada kita
Special Thanks To
Seminar Nasional "Kehalalan Pangan Menuju Indonesia Sejahtera" by UKKI Kosinusteta FTP UNEJ
Bu Khairun Nisa
Pak Ahmad Subagyo
Special Thanks To
Seminar Nasional "Kehalalan Pangan Menuju Indonesia Sejahtera" by UKKI Kosinusteta FTP UNEJ
Bu Khairun Nisa
Pak Ahmad Subagyo
No comments:
Post a Comment