Saturday, 28 December 2013

Cinta itu bukan untuk diduakan tapi ditigakan, diempatkan, bahkan dilimakan hingga diseribukan, Mengapa?

Karena sesungguhnya cinta itu bukan hanya untuk kekasih saja
Cinta paling utama adalah kepada Allah swt kemudian kepada Rasulullah saw
Kepada orang tua, saudara kita, teman2 kita, dan kekasih.
Cinta pada aktivitas kita sehari2, cinta pada hobi kita, cinta pada pekerjaan, cinta pada benda-benda yang kita miliki, dan cinta pada hal lainnya.
Jika seseorang hanya menggunggulkan satu cinta pada kekasih saja misalnya maka ia akan sangat merugi ketika cinta itu mengecewakannya
Hidupnya akan terasa kosong, hampa, dan tidak ada semangat
Baginya kebahagiaan itu hanya bersumber pada satu hal "kekasih"
Padahal kebahagiaan itu berasal dari banyak cinta tidak hanya cinta pada kekasih
Kita masih punya orang tua tempat bercerita, berbagi kisah hari ini dan kemarin, menanyakan kabar mereka, merawat mereka, menyayangi mereka, bercanda dengan mereka, liburan bersama mereka belum lagi teman2 kita, hobi kita, dan aktivitas kita
Sangat disayangkan jika kita hanya punya satu cinta di kehidupan ini

Hati itu ibarat benteng yang dibangun dengan cinta
Jika kita punya banyak cinta maka satu cinta yang mengecewakan tidak akan mampu meruntuhkan benteng hati kita
tidak akan mampu meruntuhkan semangat hidup kita
Namun sebaik2nya cinta adalah mencintai Allah dan Rasulullah
Ketika cinta yang lain hancur maka kedua cinta ini tidak boleh ikut hancur, ia benteng terkuat diantara yang lain yang paling kokoh saat kita kehilangan cinta yang lain
Karena Allahlah yang berkehendak atas segalanya, ketika cinta yang lain hilang iapun yang berkuasa mengembalikan cinta itu

Jika kalian bertanya, apakah aku pernah jatuh cinta?
Tentu saja siapa yang tidak pernah jatuh cinta
Apakah aku pernah pacaran?
Ya aku pernah bahkan dari kelas 2 smp hingga 3 SMA
Apakah aku pernah terluka karena cintaku pada kekasih?
Ya pernah, luka yang sangat dalam yaitu
- Ketika suatu hari kita putus dia pacran dg wanita lain, walaupun kemudian dia putus dg wanita itu stlah wanita itu bertanya
"apa kau masih mencintai rani?"
dia jawab spontan "ya"
dan kemudian kita balikan lagi
tapi saat mereka pacaran aku menangis di kamar sendirian sampai larut malam
- Ketika dia harus merantau selama 1 tahun, aku kesepian hanya bisa berkomunikasi lewat hp, bagiku dia sumber kebahagiaan utamaku, tidak ada dia hidup jadi kosong
- Ketika aku tau dia tidak bisa melanjutkan sekolah menengah atas
- Ketika keluargaq tidak menyetujui hubq dg dia so kisah cinta 3 tahun lebih it harus kandas juga
- Ketika dia bilang di telfon saat dia sudah beristri "apa kau tidak ingat tempat-tempat yang selalu kita kunjungi? Ketika aku melewati tempat it Aku selalu ingat saat masih denganmu" aku jawab "tidak" karena jawaban ya bisa berati memberi harapan

Aku tidak galau saat putus dengannya
Kenapa?
Saat itu aku punya banyak teman yang mengisi hari2q
Aku menghabiskan banyak waktu untuk mencoba hobi baru "menulis cerpen"
Bersepeda di sore hari
Bermain game online
Membaca buku-buku Islami
Mencintai keluargaq dan memperbanyak aktivitasku dengan teman2ku
Semuanya menjadi ringan

Karena itulah jatuh cinta hal yang biasa untukku bahkan sakitpun sudah sering
Aku akan menangis sendiri tapi esok mungkin aku tidak akan frustasi berat karena akan ada Teman, keluarga, buku2 yang aku cintai, aktivitasq, dan yang selalu menenangkan mengadu pada Allah swt dan mengingat sifat bijak Rasulullah
Kini bagiku cinta pada kekasih hanya untuk pasangan hidup saja
Yang sekarang lebih baik memaksimalkan cinta pada keluarga, teman, hobi, dan tertutama Allah dan Tauladan kita Rasulullah

So, masih tetap hanya punya satu cinta?
Hmm rugi lho :D

Thursday, 26 December 2013

Grojogan Sewu

Kali ini aku ingin membagikan cerita tentang wisata yang aku nikmati bersamaan dengan Field Trip 27, 28, 29 Desember 2013 lalu. Wisata ini adalah Grojogan Sewu. Grojogan Sewu terletak tidak jauh dari B2P2TOOT mungkin hanya sekitar 2 km saja. Well, kami sudah sampai kemari sayang jika wisata ini tidak dikunjungi.
            Ternyata untuk sampai ke Grojogan Sewu kami harus melewati sekitar 500 anak tangga. Itu hanya untuk turunnya saja belum untuk kembali. So, pulang pergi kami harus melewati 1000 anak tangga. Lumayan untuk olahraga menghangatkan badan di kota sejuk ini.
            Kita bisa menghirup udara segar selama melewati anak tangga ini. Aku menyukai tempat ini. Pastinya sangat sehat karena minim polusi. Karena suasananya masih alami seperti hutan, masih ada beberapa hewan seperti monyet yang berlkeliaran di sana sini. Tidak perlu takut karena mereka tidak ganas tapi jangan bawa makanan banyak-banyak karena monyet pasti menghampiri bahkan merampas.
            Setelah sampai di ujung tangga aku mulai mendengar suara air terjun Grojogan Sewu. Aku melongok mencari arah suara itu dan tampak dari kejauhan beribu-ribu liter air tumpah menjadi pemandangan nan indah. Ternyata ini yang dinamakan Grojogan Sewu itu.

            Padahal hanya ada satu air terjun tapi kenapa kok diberi nama Grojogan Sewu. Sepertinya gak ada yang bisa jawab saat itu bahkan petugasnya juga. Lho kok? Hahaha. Ya udah googling aja yuk, menurut Wikipedia, Grojogan Sewu berarti air terjun seribu. Meski air terjun di sini tidak berjumlah seribu, tetapi ada beberapa titik air terjun yang dapat dinikmati di sini. Kata sewu atau seribu disini berasal dari seribu pecak, atau satuan jarak yang digunakan saat itu yang merupakan tinggi air terjun. Satu pecak sama dengan satu telapak kaki orang dewasa. Air terjun tertinggi yang ada tingginya sekitar 80 meter. Ada pula air terjun yang tidak terlalu tinggi tetapi pancurannya meluas dan membentuk cabang-cabang. Bila sedang musim hujan, sekeliling tebing akan dihujani air terjun, tetapi saat musim panas, banyak air terjun yang kering. Jadi begitulah arti dari Grojogan Sewu.
            Sesampai di bawah air terjun yang dingin itu rasanya menyenangkan sekali. Yah walaupun harus berbasah-basahan terkena cipratan air Grojogan Sewu, never mindlah. 

            Menurut Wikipedia juga, Hutan Wisata Grojogan Sewu memiliki luas 20 Ha. Kawasan hutan ini banyak ditumbuhi berbagai jenis pohon hutan dan dihuni oleh sekelompok kera jinak. Beberapa fasilitas dari hutan wisata ini adalah Taman Binatang Hutan, kolam renang, tempat istirahat, kios makanan, kios buah-buahan dan cinderamata, mushola dan MCK.

Wednesday, 25 December 2013

Jendela


Aku sangat menyukai jendela
Apalagi jendela kamarku yang menghadap ke arah pohon rambutan belakang rumah
Pohon itu tidak bagus, ia jelek
Tapi aku tetap suka
Mungkin karena itu satu2nya hijauan yang aku punya
Sore ini misalnya, aku sedang membaca buku favoritku Chicken Soup ditemani secangkir kopi dan beberapa biskuit
Aku duduk di samping jendela
Sesekali memandang keluar melihat pohon rambutan itu
Kini ia mendapat banyak sinar matahari rupanya
Beberapa hari yang lalu terlalu banyak hujan, matahari tak nampak barang sejampun
Tapi, sinar matahari muncul seharian di Kota Jember hari ini
Menyinari pohon rambutan di belakang rumah
Kilauan beberapa daun yang tak tertutupi dengan bayangan dedaunan lain sangat mengagumkan
Aku menyeruput kopiku lagi, mencelupkan beberapa biskuit, dan membaca bukuku lagi
Aku harap kelak aku punya halaman lebih luas yang tidak hanya ada pohon rambutannya
Yang bisa kulihat dari jendelaku


Sunday, 22 December 2013

Untuk Ibu di seluruh dunia dan khususnya untuk ibuku tercinta

            Hari ini aku mengetik dengan susah payah? Kenapa? Karena huruf c, d dan e lagi error. Akhirnya harus menggunakan software keyboard dengan susah payah. Tapi J tidak jadi masalah ketika mengingat tulisan ini aku tulis untuk hari ibu, untuk ibuku J.
Ibuku adalah seorang pekerja keras. Tujuan agar kami bisa skolah mengenyam pendidikan tinggi. Ia tak prnah mengeluh sedikitpun. Tidak pula menuntut aku dan saudara-saudaraku harus jadi apa kelak. PNS? Pengusaha? Itu terserah padaku. Ia bilang ia hanya bertugas menykolahkanku itupun tanpa harapan agar anak2nya bisa mmbalas jasanya. Aku mnangis mngingat ktulusannya. Tapi aku ttap brtkad untuk mmbahagiakannya. Ia harus brsamaku kelak.
Sungguh, aku beruntung memilikinya sebagai ibuku. Aku merasa bebas ingin kuliah apa saja sesuai pilihan hatiku. Dimana banyak anak yang seumuran denganku dipilihkan jenjang studi berikutnya oleh orang tuanya dengan alasan untuk masa depan yg cerah. Tapi ketika aku bertanya pada ibuku ia ingin aku kuliah jurusan apa,  ibuku hanya bilang “aku tiak tau tntang itu smua, pilihan itu kau saja yang mnntukan”. Satu hal yang sangat membahagiakanku dan baru saja aku sadari belakangan ini bahwa Ia mempecrayaiku kemampuanku untuk memilih dimana tidak banyak orang tua yang percaya pada pilihan anaknya sendiri.
Ya ibuku, ia tak pernah mengenyam pendidikan bahkan sekolah dasar sekalipun. Tapi yang membuatku tersentuh adalah ia bertekad agar semua anaknya mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Dan cita-citanya tercapai dimana salah satu anaknya kakak pertamaku telah menjadi seorang sarjana. Kini aku sedang melanjutkan studi S1di fakultas pertanian Unej berharap dapat membuat ibuku bangga. Terus dan terus bangga karena anak-anaknya mengenyam pendidikan yang tinggi.
Aku masih tersentuh hingga kini, ingin menangis jika mengingat betapa besar pengorbanan yang ia berikan untukku. Aku tau ia menyembunyikan banyak penderitaan. Tapi ia selalu bilang tidak apa-apa itu bukan urusanmu, urusanmu aalah kuliah yang pintar. Sebenarnya aku tidak serta merta tau itu semua tapi itu terungkap saat aku mnyakitinya. Kedua kakakku menasehatiku dengan keras alias mereka marah habis2an dan mulai bercerita tentang ibuku. Dari sanalah sepanjang hari aku mnangis mengingatnya. Ibuku pasti terluka sangat dalam dan benar ia tidak mudah dalam memaafkan karena aku benar- benar keterlaluan. Aku tau menjadi seorang ibu dengan anak sepertiku itu tidak muah. Aku adalah orang yang keras kepala. Ia bahkan mngacuhkanku, itu adalah saat-saat paling sulit dalam hidupku. Sorang anak tanpa kasih sayang ibunya.
Well, aku mencoba flashback aku mngingat kesalahanku. Maaf beribu kali tak mempan untuknya. Aku terus mnangis terisak memohon maaf. Hingga suatu hari aku berkata “Aku tidak punya tempat mngadu lagi selain dirimu ma, jika seorang anak kehilangan ibunya, kepada siapa ia harus bersandar?”. Rasanya seperti keajaiban, setelah pengakuanku itu, setiap aku menelfonnya ia mulai lembut padaku, ia tidak marah lagi ketika aku menangis setiap bercerita. Ia mendengarkanku. Ia menasehatiku dan menenangkanku. Aku benar-benar merasa bahagia saat itu. Rasanya aku mlihat titik terang yang menyatukan kami.
            Semoga aku tak pernah menyakitinya lagi justru sebaliknya aku ingin ia selalu mendapat kejutan dariku. Kejutan kebahagiaan. J ma I love you

Thursday, 5 December 2013

Field Trip Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia

            Seharusnya melanjutkan tulisan tentang Field Trip ke Jogja tapi berhubung ada berita yang lebih hangat aku ingin menulis tentang Kunjunganku kemaren 5 Desember 2013 Field Trip to Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Well, mungkin ada yang belum tau di mana tempat Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia ini. Kantor Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia terletak di Kabupaten Jember di Jl. PB Sudirman namun kebunnya terletak di Renteng, 11 km dari kecamatan Jenggawah. Aku dan kawan-kawan mengunjungi lokasi perkebunan ini untuk kegiatan Field Trip mata kuliah Usaha Budidaya Komoditi Perkebunan Unggulan.



            Hawa perjalanan field trip kali ini tidak jauh berbeda dengan field trip ke Jogja. Hawa sejuk musim hujan tapi untung saja hanya mendung. Namun memang benar mendung tak berarti hujan karena sampai pulang tidak ada hujan :D. Tapi, aku dan kawan-kawan tidak naik bus seperti ke Jogja. Jarak yang dekat ke Puslit Koka Indonesia Renteng mampu ditempuh dengan naik sepeda motor saja. Kira-kira hanya butuh waktu 45-60 menit dari Universitas Jember ke Puslit Koka Indonesia. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia adalah satu-satunya lembaga penelitian di bidang kopi kakao di Indonesia dan terletak di Kabupaten Jember. Keren kan? Jember punya aset pertanian nasional :)

foto

            Bahkan lembaga ini juga mengeluarkan beberapa buku tentang budidaya kopi dan kakao seperti di bawah ini mau tau lebih dalam bisa mengunjungi toko buku terdekat atau membaca cuplikannya di Google Book.

   


       Tujuan utama aku dan kawan-kawan penempuh mata kuliah “Usaha Budidaya Komoditi Unggulan” ini untuk mengetahui lebih dalam tentang budidaya kopi dan kakao. Maklum kopi dan kakao adalah komoditi perkebunan unggulan di Indonesia. Siapa tau kualitas dan kuantitas produksi bisa semakin membaik di Indonesia dengan bertambahnya pengetahuan mahasiswa pertanian di bidang budidaya kopi dan kakao. Apalagi kopi kakao adalah penyumbang devisa negara.

Seberapa hebatnya sih kopi Indonesia kok bisa jadi komoditi unggulan?

Setelah mencari informasi yang bisa dipertanggung jawabkan aku dapat statement berikut ini.
            Indonesia berada di peringkat ketiga produsen kopi terbesar di dunia. Itu berdasarkan data Indonesian Coffee Festival (ICF). Brazil masih menjadi produsen kopi nomor satu di dunia, disusul Kolombia. Dari data yang didapatkan ICF, Indonesia menjadi penghasil kopi Robusta (85 persen) terbanyak, disusul oleh kopi Arabika (15 persen). Dari kedua jenis kopi tersebut, Indonesia telah memproduksi 600 ribu ton per tahun, dari 1,3 juta hektare kebun rakyat (tribunnews.com, 2012).
            Sampai saat ini Indonesia masih menjadi penghasil kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brasil dan Vietnam. Tahun lalu, produksi kopi tercatat sebesar 748 ribu ton per tahun atau 6,6% dari produksi kopi dunia. Beberapa produk kopi andalan dalam negeri, menurut Hidayat, adalah Gayo Coffee, Mandaling Coffee, Lampung Coffee, Java Coffee, Kintamani Coffee, Toraja Coffee, Bajawa Coffee, Wamena Coffee, dan juga Luwak Coffee (detik.com, 2012).

 

Percaya kopi jadi komoditi perkebunan unggulan di Indonesia? :)
            Hebatnya lagi kopi masih bisa diolah menjadi Kopi Luwak. Kopi luwak memang sudah tidak asing lagi di telinga kita semua. Kopi luwak Indonesia sudah diakui cita rasanya di dunia Internasional. Bahkan sejarah kopi luwak pun berasal dari Indonesia. Seperti yang terdapat pada Wikipedia (2013), asal mula Kopi Luwak terkait erat dengan sejarah pembudidayaan tanaman kopi di Indonesia. Pada awal abad ke-18, Belanda membuka perkebunan tanaman komersial di koloninya di Hindia Belanda terutama di pulau Jawa dan Sumatera. Salah satunya adalah bibit kopi arabika yang didatangkan dari Yaman. Pada era "Tanam Paksa" atau Cultuurstelsel (1830—1870), Belanda melarang pekerja perkebunan pribumi memetik buah kopi untuk konsumsi pribadi, akan tetapi penduduk lokal ingin mencoba minuman kopi yang terkenal itu. Kemudian pekerja perkebunan akhirnya menemukan bahwa ada sejenis musang yang gemar memakan buah kopi, tetapi hanya daging buahnya yang tercerna, kulit ari dan biji kopinya masih utuh dan tidak tercerna. Biji kopi dalam kotoran luwak ini kemudian dipunguti, dicuci, disangrai, ditumbuk, kemudian diseduh dengan air panas, maka terciptalah kopi luwak. Kabar mengenai kenikmatan kopi aromatik ini akhirnya tercium oleh warga Belanda pemilik perkebunan, maka kemudian kopi ini menjadi kegemaran orang kaya Belanda. Karena kelangkaannya serta proses pembuatannya yang tidak lazim, kopi luwak pun adalah kopi yang mahal sejak zaman kolonial.


            Luwak, atau lengkapnya musang luwak, senang sekali mencari buah-buahan yang cukup baik dan masak termasuk buah kopi sebagai makanannya. Dengan indera penciumannya yang peka, luwak akan memilih buah kopi yang betul-betul matang optimal sebagai makanannya, dan setelahnya, biji kopi yang masih dilindungi kulit keras dan tidak tercerna akan keluar bersama kotoran luwak. Hal ini terjadi karena luwak memiliki sistem pencernaan yang sederhana, sehingga makanan yang keras seperti biji kopi tidak tercerna. Biji kopi luwak seperti ini, pada masa lalu hingga kini sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami di dalam sistem pencernaan luwak. Aroma dan rasa kopi luwak memang terasa spesial dan sempurna di kalangan para penggemar dan penikmat kopi di seluruh dunia.


Kopi Luwak yang diberikan oleh Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono kepada PM Australia, Kevin Rudd, pada kunjungannya ke Australia di awal Maret 2010 menjadi perhatian pers Australia karena menurut Jawatan Karantina Australia tidak melalui pemeriksaan terlebih dahulu. Pers menjulukinya dung diplomacy.

Dari sini semakin cinta dengan Indonesia? J

Ya ini baru membahas dari segi Kopi. aku belum menceritakan keunggulan kakao Indonesia (dan keunggulan Indonesia tidak hanya kakao, intinya banyak hal yang membanggakan di indonesia yang mungkin tidak sempat aku tulis di blogku ini).

 

  
Kakao adalah tanaman penghasil coklat. Jadi, coklat yang kita makan itu sebenarnya berasal dari biji di dalam buah kakao. So, dimana letak keunggulan kakao bagi Indonesia. Ya data ini akan menunjukkannya
Delapan negara penghasil kakao terbesar adalah (data tahun panen 2005)
1.      Pantai Gading (38%)
2.      Ghana (19%)
3.      Indonesia (13%, sebagian besar kakao curah)
4.      Nigeria (5%)
5.      Brasil (5%)
6.      Kamerun (5%)
7.      Ekuador (4%)
8.      Malaysia (1%)
9.      Negara-negara lain menghasilkan 9% sisanya.

Indonesia adalah negara penghasil kakao terbesar NOMOR 3 di dunia dan Indonesia bertekad menjadi penghasil kakao terbesar kedua di dunia, setelah negara Pantai Gading. "Indonesia saat ini berada di posisi ketiga setelah negara Pantai Gading dan Ghana, sebagai penghasil kakao dunia," kata Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Dr Rusman Heriawan, yang berkunjung ke Mamuju, Sabtu. Ia mengatakan, produksi kakao di Indonesia saat ini telah mencapai 712 ribu ton per tahun dengan luas lahan sekitar 1,7 juta hektare. Menurut dia, kalau produksi kakao Indonesia itu terus dikembangkan maka tekad Indonesia sebagai penghasil kakao terbesar dunia akan dapat diwujudkan (ANTARA News, 2013).
Dari semua kakao yang diekspor adalah dalam bentuk curah (sebagian besar) bukan produk jadi. Walaupun Indonesia menghasilkan kakao terbesar nomor 3 di dunia namun produk coklat yang terkenal adalah coklat Belgia. Padahal Belgia bukan produsen kakao. Hal ini tentu saja sangat disayangkan. Indonesia menjual bahan mentah ke luar negeri, di luar negeri diolah dan dijual kembali ke Indonesia. Tapi aku cukup bangga dengan Indonesia karena produk coklat yang satu ini ternyata produk asli Indonesia.


Nggak percaya, searching aja di Google :)

Aku juga menyempatkan bertanya pada petugas di PUSLITKOKA Indonesia intinya mengapa negara kita tidak terkenal dengan produk coklatnya. Bapak tersebut bilang itu karena mesin pengolah coklat sangat mahal harganya mungkin satu alat saja berharga 800 juta rupiah padahal ada sekitar 4-5 alat yang dibutuhkan untuk mengolah kakao menjadi coklat. Mungkin hanya orang-orang sekelas keluarga ARB yang bisa membelinya. Namun rupanya semua mesin olah di Puslitkoka Indonesia di rakit sendiri oleh bapak tersebut. Bapak yang lupa aku tanyakan namanya itu juga bercerita kalau ia juga berusaha membuat mesin yang bisa dijual untuk pembuatan coklat skala rumah tangga dengan harga sekitar 100-200 juta. Ini lebih murah dari mesin pengolah kakao yang diimpor. Untuk mesin yang di puslit itu sendiri memiliki total biaya sekitar 800 juta karena kapasitas yang lebih besar.

Semoga terwujud mesin pembuatan coklat home industrinya
Semoga coklat yang terkenal itu namanya coklat Indonesia :)


            Well, hari ini sudah jalan-jalan dan dapat banyak ilmu. Tapi ilmu budidayanya tidak aku tulis di sini. Ini hanya ilmu inspirasi bahwa sesungguhnya negeri ini kaya dan membutuhkan orang-orang bijak untuk memanfaatkan semua itu dengan benar. Semoga kita semakin cinta Indonesia. Hidup pertanian Indonesia :)